Hisyam bin Abdul Malik, Khalifah Kesepuluh Daulat Umayyah, ingin menguji seberapa kuat hapalan Imam az-Zuhri, seorang ahli hadits di masanya. Sang Khalifah ingin az-Zuhri mendiktekan hadits kepada anaknya dengan dibantu seorang juru tulis tanpa melihat catatan. Dengan lancarnya Imam az-Zuhri mendiktekan empat ratus hadits Rasulullah SAW.
Beberapa bulan kemudian, Khalifah Hisyam kembali memanggil Imam az-Zuhri. Kepadanya Khalifah berpura-pura menyatakan kekecewaannya lantaran hilangnya catatan empat ratus hadits beberapa waktu yang lalu yang didiktekan sang Imam.
Beberapa bulan kemudian, Khalifah Hisyam kembali memanggil Imam az-Zuhri. Kepadanya Khalifah berpura-pura menyatakan kekecewaannya lantaran hilangnya catatan empat ratus hadits beberapa waktu yang lalu yang didiktekan sang Imam.
Menanggapi keluhan tersebut, Imam az-Zuhri menjawab, "Anda tidak usah khawatir, saya masih cukup segar menghafalnya. Yang penting siapkan saja jurutulis untuk saya diktekan lagi!"