Pages - Menu

Showing posts with label ahli hadits. Show all posts
Showing posts with label ahli hadits. Show all posts

Biografi Imam Malik


Nama: Mâlik bin Anas bin Mâlik bin Abi Amir bin Amru bin Al Harits bin ghailân bin Hasyat bin Amru bin Harits.
Kunyah beliau: Abu Adbillah
Nasab beliau:
1. Al Ashbuhi; adalah nisbah yang di tujukan kepada dzi ashbuh, dari Humair
2. Al Madani; nisbah kepada Madinah, negri tempat beliau tinggal.
Tanggal lahir:
Beliau dilahirkan di Madinah tahun 93 H, bertepatan dengan tahun meninggalnya sahabat yang mulia Anas bin Malik. Ibunya mengandung dia selama tiga tahun.

Hafal 2.500 Hadits, Mahasiswa UNISBA Juarai Lomba Hafalan Hadits se-ASEAN

BANDUNG (voa-islam.com) - Siapa sangka, Eko Prasetyo Murdi Utomo, mahasiswa Unisba Bandung yang duduk di semester 7 ini memiliki hafalan sampai 2.500 hadits. Kemampuannya inilah yang mengantarkan, pemuda kelahiran Pontianak, 23 tahun lalu itu, berhasil menjuarai lomba hafalan hadits se-ASEAN.

Dalam lomba yang digelar 27-29 Desember lalu di Jakarta itu, Eko berhasil menyisihkan 110 orang kompetitor dari Indonesia dan negara-negara ASEAN. Atas kemenangannya, Eko mendapatkan hadiah uang tunai Rp 25 juta dan naik

haji gratis di tahun ini. Dalam lomba tersebut, Eko dituntut hafal 500 hadits yang saat lomba akan dipilih lima hadits

SEMBILAN TUDUHAN DUSTA TERHADAP SYAIKH AL-ALBANI

Oleh
Gholib Arif Nushoiroot

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah.

Wa Ba’du.

Al-Albani rahimahullah, ahli hadits abad ini, dijuluki sebagai muhaddits As-Syam (ahli hadits negeri Syam) –andai saja dijuluki sebagai Muhadditsud Dunya (ahli hadits dunia)- tentu ia berhak menyandangnya, wa la uzakki’ ala Allahi ahada. Beliau sebagaimana ulama lainnya, pernah dilontarkan kepadanya tuduhan-tuduhan dan kedustaan-kedustaan.


Kedustaan dan tuduhan tersebut terangkum dalam sembilan point berikut ini:

1). (Al-Albani) ahli hadits yang tidak paham fikih
2). Tidak mengetahui ilmu ushul
3). Tidak memiliki guru.
4). Syad (ganjil), menyendiri dari pendapat umumnya masyarakat.
5). Tidak menghormati ulama, dan tidak mengetahui ketinggian kedudukan mereka.
6). Bermadzhab dzhoiri
7). Mutasahil (gampang/mudah) men-shahih-kan hadits
8). Keputusannya dalam menghukumi hadits-hadits berlawanan, satu sama lain.
9). Tidak perhatian dengan matan hadits.

Ahli Hadits, Lebih dari Sekedar Seorang Programmer

Admin
Ya, memang benar. Kalau dipikir-pikir seseorang seperti saya ataupun orang-orang yang lebih senior daripada saya dalam masalah programming, ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan kemampuan yang dimiliki oleh seorang ahli hadits. Betapa tidak, seorang ahli hadits seperti Syaikh Muhammad Nasirudin Al Albani rahimahulloh, sampai ke jaman salaf dulu seperti Imam Bukhari ternyata mereka adalah orang-orang yang luar biasa.